OPTIMALISASI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PADA ERA DIGITALISASI

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit dengan mempercepat dan mensinergikan upaya promotif dan preventif dalam berprilaku hidup sehat. Pada era digitalisasi yang sering disebut dengan era revolusi industry 4.O yang mempunyai potensi memberdayakan individu dan masyarakat, karena dapat menciptakan peluang baru bagi ekonomi, sosial, maupun pengembangan diri pribadi. Tetapi Revolusi Industri 4.0 juga bisa menyebabkan pengerdilan dan marginalisasi (peminggiran) beberapa kelompok dan dapat memperburuk kepentingan sosial bahkan kohesi sosial, juga dapat menciptakan risiko keamanan dan dapat pula merusak interelasi (hubungan) antarmanusia. Gerakan senam bersama sebagai aktivitas fisik merupakan salah satu contoh dari pelaksanaan Germas yang memiliki beragam manfaat.

Program-program dalam melaksanakan Germas sebagai upaya promotif perlu disesuaikan dengan pola tingkah laku masyarakat cenderung menggunakan teknologi menyentuh ranah pribadi, pengatur kesehatan, pola diet, olahraga, mengelola investasi, mengatur keuangan melalui mobile banking, memesan taksi, memanggil Go-Jek, pesan makanan di restoran (go-food), beli tiket pesawat, mengatur perjalanan, main game, menonton film terbaru, dan sebagainya. Semua itu kini bisa dilakukan hanya melalui satu perangkat teknologi saja.

Dengan pola masyarakat yang lebih banyak menggunakan teknologi, perlu kita manfaatkan dengan promosi kesehatan melalui aplikasi ataupun melalui internet mengenai pendidikan kesehatan menuju hidup sehat sehingga masyarakat mampu dan senantiasa menjaga kesehatan pribadinya dan otomatis derajat kesehatan masyarakat akan meningkat. Germas dilakukan oleh setiap individu di lingkungan masyarakat dengan cara melakukan praktek pola hidup sehari-hari, pemerintah daerah berperan seabgai penyedia layanan/sarana dan prasarana kesehatan sekaligus menggerakkan semua komponen pemerintahan di daerahnya dan organisasi masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang sehat.

Instruksi Presiden  Nomor 6 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat tidak hanya sebagai program pemerintah saja namun aksi nyata dari pemerintah daerah dalam mendukung hidup sehat yang dapat dilakukan dengan penyampaian informasi layanan masyarakat hidup sehat dan bersih melalui sarana media website pemerintah ataupun melalui media sosial lainnya yang dibantu kegiatan langsung oleh perangkat daerah. Layanan kesehatan yang dimiliki oelh pemerintah daerah dapat berperan serta dengan memberikan ruang publik pada media eletronik sebagai tempat pelayanan edukasi kesehatan ataupun informasi pelayanan pemeriksaan atau sumbangsih dari kelompok tenaga medis yang peduli tercapainya Indonesia sehat.

Germas yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu terus menerus mensosialisasikan program-program unggulan bidang kesehatan mengingat geografis dan budaya masyarakat yang merupakan provinsi kepulauan dan paradigma merubah perilaku kesehatan masyarakat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tugas tersebut bukan hanya merupakan tugas dinas kesehatan semata melainkan tugas semua perangkat daerah dalam mendukung GERMAS sesuai dengan tugas dan fungsinya memberikan Pendidikan kesehatan dengan mengupayakan masyarakat untuk menciptakan perilaku akan kesadaran dalam menjaga kesehatan, mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan, dan mengetahui tempat mencari pengobatan atau pelayanan kesehatan.

Pendidikan kesehatan atau edukasi dapat dilakukan dengan bermacam- macam media di antaranya, media grafis, benda asli, benda tiruan, sandiwara, demonstrasi, pameran, video, dan lain-lain. Media pembelajaran berupa media cetak memiliki beberapa kelebihan yang dapat dirancang sesuai kebutuhan, memungkinkan uraian dan teks panjang, memadukan teks dan gambar untuk menambah daya tarik, serta pendistribusiannya yang mudah. Pop up book termasuk dalam media grafis dan media cetak yang secara umum dikenal sebagai buku yang tidak hanya memiliki elemen- elemen 3 dimensi, tetapi juga elemen-elemen interaktif yang terbuat secara manual dengan media kertas. Media pop up book diharapkan dapat menciptakan inovasi dan variasi media dalam memberikan pendidikan kesehatan yang interaktif dan menarik ataupun media lainnya yang memanfaatkan teknologi yang dapat menyasar lapisan masyarakat yang akan cenderung cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat cukup dan kelola stress (CERDIK).

Penulis: 
Miro Bastian, S.H.