Submitted by ErMaNiX on
Sungailiat - Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung , H. Eko Maulana Ali secara resmi membuka Acara dialog lintas guru pendidikan agama yang mengangkat tema “Pengembangan Budaya Damai di sekolah Melalui Pendidikan Agama” hari ini , kamis (16/05) di Hotel Tanjung Pesona Sungailiat Kabupaten Bangka.
Adapun tujuan kegiataan yaitu Dalam Rangka Merajut dan Memperkuat Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sekitar 40 peserta yang mengikuti kegiataan ini yang terdiri dari Para Guru Agama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiataan yang diadakan oleh Pusat Penelitian Pengembangan Bidang Kerukunan Agama Pusat bekerja sama dengan Kanwil Kementrian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung H. Eko Maulana Ali menjelaskan salah satu persoalan yang mesti dihadapi kedepan adalah kehidupan antar umat beragama. Karena menurut gubernur, keyakainan keagamaan menempati posisi yang lebih tinggi dari pada ideology. Oleh karena itu dalam perjalanannya sangat mungkin saling bersinggungan antar satu keyakinan dengan keyakinan yang lain. Bahkan di lingkungan internal suatu agama pun memiliki peluang untuk saling bersinggungan.
“Pendidikan agama dapat membentuk generasi yang mampu beradaptasi dan hidup dengan berbagai golongan, yang berbeda namun tetap tidak terlepas dari akar budaya, agama, dan jatidirnya, serta hidup damai dalam masyarakat yang Plural”. Kata gubernur.
Lebih jauh gubernur menjelaskan bahwa perdamaian upaya panjang bagi bangsa Indonesia, agar mampu mengelola konflik, identitas dan kepentingan, hal tersebut menurut gubernur agar tidak menjadi konflik kekerasan, karena damai identik dengan suasana tanpa kekerasan, adanya harmoni, toleransi, saling menghargai dalam komunitas hidup bersama, menciptakan budaya dalam suatu komunitas adalah salah satu bagian pendidikan untuk mengurangi resiko.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya pada Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Kementrian Agama RI yang telah berkenan mengadakan kegiataan Dialaog lintas Guru Antar Agama dalam rangka Pengembangan Budaya Damai di Sekolah melalui Pendidikan Agama di Negeri Serumpun Sebalai ini.
“kegiataan ini diharapkan dapat menjadi wadah kerukunan umat beragama, serasehan antar tokoh agama, perkemahan pemuda lintas agama, workshop bagi guru agama dan penyuluh agama perlu ditingkatkan serta perlu perhatian dan kepedulian dari segenap elemen bangsa dalam memelihara kerukunan”,harapnya.
Tampak hadir Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, H. Eko Maulana Ali didampingi oleh Ketua DPD RI, Hj. Noor Hari Astuti, Staf Ahli Menteri Agama bidang kerukunan, H. DR. Abdul Fatah, Ka Kanwil Kementerian Agama Prof. DR. Hatamar M.Ag, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pada kesempatan yang sama Staf Ahli Menteri Agama bidang kerukunan, H. DR. Abdul Fatah, mengatakan bahwa Pengembangan budaya damai melalui pendidikan agama menjadi sangat penting karena dapat mengurangi resiko dan timbulnya konflik kekerasan yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup bermasyarakat.
“oleh karena itu kepada peserta harus diajarkan bagaimana cara hidup yang harmonis di tengah Pluralisme bangsanya, agar mereka mampu hidup baik dalam internal kelompoknya maupun eksternal kelompok lain”, Himbaunya.
Sementara itu Ka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Prof. DR. Hatamar M.Ag menjelaskan, bahwa tujuan dari kegiataan dialog lintas guru pendidikan agama yang bertujuan untuk mencari model baru rangka merajuk dan memperkuat kerukunan dan toleransi antar umat beragama, selain itu juga diharapkan akan tumbuh kesadaran di segenap lapisan masyarakat akan pentingnya pemahaman yang mendalam serta mengambil manfaat dari perbedaan itu, jelasnya. (eff)